Nasional

Terserah Indonesia, Ungkapan Kecewa atas Kelakuan Warga +62 saat Pandemi Corona

Terserah Indonesia, Ungkapan Kecewa atas Kelakuan Warga +62 saat Pandemi Corona
dr. Tirta memegang kertas bertuliskan 'Indonesia??? Terserah!!!'. Foto: Instagram/dr Tirta

SERAMBIRIAU.COM - Ungkapan Presiden Joko Widodo soal hidup berdampingan dengan virus corona menuai berbagai respons masyarakat. Ada yang mendukung, tidak sedikit pula yang mengkritik langkah pemerintah tersebut.

Selain itu, pemandangan banyak orang yang masih keluyuran di luar rumah di tengah pandemi juga menjadi sorotan. Mereka yang terus berdiam di rumah kecewa melihat pemandangan ini. Pasalnya, ajakan diam di rumah dibuat untuk menghalau virus corona menular lewat kontak fisik.

Akibatnya, muncul frase 'Terserah Indonesia', sebagai ungkapan rasa kecewa dari mereka yang telah menaati physical distancing terhadap kebijakan pemerintah yang justru hendak melonggarkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan juga orang-orang yang masih berkerumun di luar sana.

Frase ini pertama kali dipopulerkan oleh dr. Tirta. Dalam sebuah foto yang ia unggah di Instagram, dr. Tirta tampak memegang kertas bertuliskan "Indonesia?? Terserah!!! Suka-suka kalian saja" sambil menggunakan APD lengkap.

Foto itu ia unggah sebagai respons atas berkumpulnya orang-orang di penutupan McDonald's Sarinah pada Minggu (10/5/2020) lalu.

Setelahnya, foto dr. Tirta itu banyak tersebar di media sosial, yang menjadi ungkapan kekecewaan para netizen dan frase Terserah Indonesia pun populer.

Saat berita ini ditayangkan, tagar #TerserahIndonesia mengisi jajaran trending topic di Twitter untuk Indonesia.

Terlihat banyak postingan penuh rasa kecewa dari netizen yang menggunakan tagar tersebut.Dari apa yang terjadi di Indonesia saat ini, muncul kekhawatiran soal penerapan strategi herd immunity.

Herd immunity dideskripsikan sebagai kondisi di mana sebuah populasi manusia sudah cukup kebal terhadap penyakit, dan dengan demikian dapat menghambat penyebaran infeksi. 

Namun, penerapan konsep herd immunity mendapat kritikan keras dari para ahli kesehatan karena bisa menimbulkan banyak kematian dalam proses mencapai kekebalan tersebut.

Relaksasi atau pelonggaran aturan PSBB di Indonesia dianggap akan mengarahkan Indonesia ke herd immunity. Padahal, strategi ini dianggap langkah yang buruk oleh WHO.

Selain itu, Ryan menegaskan, sebuah negara tak boleh menerapkan kebijakan longgar dan berpikir bahwa virus corona COVID-19 bakal hilang begitu saja ketika populasinya mencapai kekebalan.

"Manusia bukanlah ternak (herds), dan lagi pula konsep herd immunity biasanya digunakan untuk menghitung berapa banyak orang yang perlu divaksinasi dan populasi untuk menghasilkan efek itu," kata Ryan, dalam sebuah konferensi pers virtual, Senin (11/5/2020).


Sumber: Kumparan / Editor 


 

#Akademika

Index

Berita Lainnya

Index